KENAPA DIA BISA SUKA?
KENAPA DIA
BISA SUKA?
“Engkau dipuji,engkau dipuja ,Laila.
Pandai menari,cantik parasnya”
Beberapa orang memandang daya tarik sebagai aspek utama dalam kehidupan interpersonal. Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa seseorang ingin berhubungan dengan orang lain? Faktor apa yang terpenting dalam menentukan seberapa jauh kita menyukai seseorang? Stigma yang beredar dikalangan masyarakat adalah fisik. Bagaimana ia terlihat,apakah cantik,apakah manis, apakah ia memiliki tubuh yang bagus. Dimana segala sesuatu yang mempunyai nilai keindahan selalu dimaknai kepada fisik. Apakah benar fisik sebagai daya tarik utama?
Dalam psikologi sosial, hal ini di sebut sebagai daya tarik interpersonal (Interpersonal Attraction). Ada beberapa faktor yang memepengaruhi daya tarik dan belum banyak disadari namun dapat dirasakan keberadaanya.
Kesamaan (Similarity)
Sadar gak sih,kalau kita cenderung
menyukai orang yang sama dengan kita dalam sikap, minat, nilai, latar belakanga
dan kepribadian. Kesamaan tentu akan menimbulkan ketertarikan,berawal dari rasa
ingin tahu, ingin lebh dekat, dekat, dekat, kemudian..... (dapat dibayangkan olehmu akan seperti
apa). Sebagai contoh kecil, kalau kita ngobrol demgan orang yang sepemikiran
pastinya asik bukan?
Menurut acuan teori Konsistensi
Kognitif dan Heider, jika kita menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih
sikap yang sama dengan kita. Hal ini supaya seluruh unsur kognitif kita
konsisten. Akan menjadi tidak nyaman ketika orang yang kita sukai atau orang
terdekat kita ternyata menyukai apa yang kita benci atau tidak sukai.
Kedekatan
(Proximity)
Ini sering kita rasakan namun suka gak
sadar. Coba deh perhatikan,kalau kita berada di lingkungan baru,entah itu
sekolah atau tempat kerja, lalu bertemu orang-orang baru, tentunya kita akan berusaha
untuk beradaptasi. Salah caranya dengan menemukan teman. Nah, cari temen ga
ujug ujug kenal langsung temanan, kan? Secara alami, manusia akan merasa nyaman
dengan orang terdekat. Entah itu teman sebangku,atau seruangan. Semakin dekat
jarak fisik, semakin besar kemungkinan bahwa dua orang mengalami kontak secara
berulang atau mengalami repeated exposure.
Keakraban
(Familiarity)
Lanjut cerita nih, karena sangat deketnya sdengan orang itu, akhirnya timbul sesuatu yang disebut keakraban. Nempel terus kayak cicak.
Sayang banget sampe sampe ga rela temennya disakitin atau terusik. Hasil
penelitian Robert Zajonc tentang efek terpaan (more exposure effect) dimana
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orang akan mengembangkan perasaan positif
pada obyek dan individu yang sering mereka lihat. Kalau orang jawa bilang,
"wiling tresno jalaran soko kulino" (jatuh cinta karena sering atau
terbiasa bertemu) dimana rasa cinta tumbuh dan berkembang seiring intensitas
keakraban yang terjalin antar
individu.
individu.
Daya
Tarik fisik (Physical)
Yang satu ini pasti sudah tidak asing
lagi nih. Kalau ditanya mengenai first impression, kebanyakan orang pasti
menjawab dengan wujud fisik.”wah dia cantik sih.” Penelitian Dion (dalam Baron
& Byrne, 2004:278) misalnya tentang penilaian wajah cantik, membuktikan
bahwa mereka cenderung dinilai akan lebih berhasil dalam hidupnya dan dianggap
memiliki sifat-sifat baik. Beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa
karangan orang yang dipandang cantik dinilai lebih baik daripada karangan
serupa yang dibuat oleh orang yang dipandang jelek. Orang cantik atau tampan
juga lebih efektif dalam mempengaruhi pendapat orang lain dan biasanya
diperlakukan lebih sopan. Ternyata daya tarik fisik tidak dapat diragukan lagi
kedudukannya sebagai faktor terkuat. Fisik sangatlah penting karena
dapat memberikan informasi yang tampak dan mudah di dapat. Berbeda dengan
faktor lainnya yang tidak bisa langsung di dapat dan juga tidak tampak.
Meskipun daya tarik fisik kuat, banyak
orang yang tidak terlalu akurat dalam memperkirakan bagaimana orang lain
menilai penampilan mereka. Laki-laki (terutama), mempunyai perkiraan yang lebih
tentang daya tarik mereka bagi orang lain.
Masalahnya lebih berat pada perempuan
dibandingkan laki-laki, tetapi beberapa orang baik laki-laki maupun perempuan
memberikan respon berupa kecemasan penampilan (appearance anxiety). Kecemasan
penampilan adalah pemahaman atau kekhawatiran mengenai apakah penampilan
fisiknya cukup menarik dan mengenai bagaimana penilaian dari orang lain.
Sebagai contoh mereka yang memiliki
kecemasan penampilan akan memiliki kepedulian yang berlebih-an mengenai
bagaimana seseorang dilihat, misalnya "saya merasa sebagian besar
teman-teman saya lebih meenarik secara fisik dibandingkan saya".
Wauww Sangat Menarik...
BalasHapusterima kasih sudah membaca tulisanku :) jangan bosen-bosen ya!
HapusNice 💗
BalasHapusthanks dear :*
Hapus